Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengadakan seminar kepenulisan dan bedah buku akbar. Seminar ini menghadirkan 30 pejuang literasi Kota B. J. ...
Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengadakan seminar kepenulisan dan bedah buku akbar. Seminar ini menghadirkan 30 pejuang literasi Kota B. J. Habibie di Balai Ainun Habibie, Minggu (03/11/19).
Kegiatan ini diikuti dari berbagai kalangan, mulai dari pelajar, mahasiswa, guru, dan dosen. Mahasiswa Jurnalistik Islam merupakan salah satu dari 30 pejuang literasi Kota B.J. Habibie. Jurnalisme Sastrawi: Menguak Kisah Memetik Hikmah, buku antologi pertama karya mahasiswa Jurnalistik Islam angkatan pertama.
Acara yang berlangsung dari pagi hingga sore ini, diawali dengan penyajian beberapa materi. Salah satunya mengenai cara memulai menulis, mengakhiri, dan membuat judul pada tulisan. Subairi selaku pemateri seminar kepenulisan sekaligus penulis buku yang berjudul Menyemai Kebaikan dan Menebar Kebaikan mengatakan, bahwa penulis perlu menerapkan soft skill dan karakter di dalam diri penulis.
"Terapkan soft skill dan karakter, jangan pernah cengeng untuk menulis, serta jangan suka marah, hingga kedepannya bisa menjadi agen perubahan," tutur pria jangkung tersebut.
Puncak dari kegiatan ini yaitu bedah buku. Mahasiswa Jurnalistik Islam diberi kesempatan untuk menyampaikan sepatah kata mengenai suka dukanya dalam merampungkan tulisannya hingga menjadi sebuah buku. Nurlaela Yuliasri salah satu mahasiswa Jurnalistik Islam mengucapkan terima kasih kepada Awaluddin Syaddad yang sudah memberikan motivasi kepada para mahasiswa bimbingannya.
"Saya sangat berterima kasih kepada coach Awal karena selalu memberi dorongan kepada kami untuk terus menulis. Dalam merampungkan tulisan saya banyak sekali hikmah yang bisa saya ambil, salah satunya saya bisa bertemu dengan sosok ibu yang luar biasa, dalam berjuang mengasuh anaknya yang memiliki penyakit sindrom. Dari situ juga saya sangat bersyukur dengan nikmat kesehatan fisik yang diberikan Allah," papar perempuan yang akrab disapa Ella ini.
Buku antalogi karya mahasiswa Jurnalistik Islam tidak lepas dari bimbingan Awaluddin Syaddad, mentor 1474 penulis Indonesia. Beliau memberi tips kepada mahasiswa Jurnalistik Islam untuk terus mengasah kemampuan menulisnya.
"Tips menulis itu sederhana, yang penting kita sudah memulai. Sekalipun kita ingin menulis, tapi kita tidak pernah memulai maka tetap akan mentok keinginan kita menulis. Kemudian, berikutnya harus ada mentor yang membimbing dan mengarahkan, supaya tulisan kita lebih terarah. Bisa saja kita menulis secara otodidak tapi motivasinya akan berbeda," ungkap mentor menulis nasional yang akrab disapa coach Awal.
Reporter : Rasmika
Editor : Sunarti
Tidak ada komentar