Fenomena besar yang membelenggu masa muda seseorang ialah pacaran. Selain narkoba dan miras, pacaran memiliki dampak negatif yang sa...
Fenomena
besar yang membelenggu masa muda seseorang ialah pacaran. Selain narkoba dan miras,
pacaran memiliki dampak negatif yang sangat besar. Jika narkoba dan miras mampu
merusak anggota tubuh, pacaran justru merusak kehormatan dan masa depan seseorang,
terutama perempuan. Tak hanya itu, dampak negatif lainnya ialah terjadi aborsi, pelecehan seksual, hamil di luar nikah,
dan pernikahan tak diinginkan. Sungguh miris akibat dari pacaran tersebut.
Pacaran,
kata yang tak asing lagi. Katanya, tidak
punya pacar tidak gaul, tidak laku, dan masih banyak lagi pernyataan yang perlu
di garis bawahi. Dari perspektif barat, memang memberikan kebebasan kepada masyarakat.
Berbanding terbalik jika dilihat dari perspektif Islam. Ada aturan dan batasan hubungan
antara laki-laki dan perempuan.
Tidak
sedikit muda mudi yang pergaulannya kebablasan. Bahkan, terjerumus pada perzinahan.
Saat hamil di luar nikah, kehormatan perempuanlah yang paling rusak. Pecah telur
sebelum waktunya, ngeri sekali.
Banyak
yang mengaku dirinya Islam, tapi aktivitasnya justru jauh dari Islam. Hal seperti
ini yang seharusnya menjadi momok yang segera diberangus. Bukannya malah sebagai
ajang berbangga diri telah berzina. Sungguh, hal ini semakin memperjelas bahwa negara
dan masyarakat kita tidak sedang tidak baik-baik saja.
Pemberitaan
yang menggegerkan dunia maya datang dari seorang public figure, yang berinial
YL dan EN. Seorang rapper dan selebgram membuat konten youtube
yang tidak pantas untuk ditayangkan. Dengan penuh percaya diri, pasangan budak cinta
ini membongkar aib mereka sendiri. Secara gamblang, membeberkan perbuatan zina mereka melalui unggahan video di channel youtube
pribadinya.
Video
yang berdurasi 22 menit 33 detik ini, telah ditonton 5,1 juta kali yang diunggah
pada 27 September lalu. Berita ini menjadi buah bibir masyarakat. Unggahan yang
tuai kritik pedas ini merupakan salah satu bukti kasus efek dari pacaran. Di luar
sana masih banyak kasus yang serupa. Berbeda dari kasus yang lain, pasangan yang
tengah dimabuk cinta ini justru melakukan tindakan yang tak terduga.
Video
itu tentunya menimbulkan tanda tanya besar. Apa maksud dan tujuan pasangan tersebut?
Perlukah mengunggah video tersebut? Tidak malukah? Itu hanya segelintir pertanyaan
yang terbesit di benak kita.
Rapper
kelahiran 1992 ini memang penuh kontroversi.
Ternyata pernikahan pasangan ini terjadi sebulan setelah terkuak fakta mengejutkan
tersebut. Selain itu, jika diperhatikan dengan seksama, raut wajah perempuan tersebut
berbanding terbalik dengan ekspresi YL, ketika menuturkan kata hamil duluan. Tujuan
terselubung video tersebut masih menyisakan tanya.
Efek
unggahan video tersebut bukan hanya untuk pasangan tersebut, tapi juga penonton
video tersebut, terutama kaum muda mudi. Dikhawatirkan akan membenarkan jalan yang
dipilih oleh pasangan tersebut. Sangat disayangkan isi konten itu.
Mabuk
cinta, itulah yang menggambarkan kondisi saat ini. Semakin gencar dakwah disampaikan,
juga semakin banyak balasan dalih klise sebagai pembelaan diri. Memang benar, lebih
sulit menasehati orang kasmaran. Gejolak cinta yang tak mampu lagi dibendung disalurkan
melalui jalan yang salah.
Fenomena
seperti ini seharusnya mendapatkan perhatian dari pemerintah. Perlu ditekankan bahwa
masalah yang perlu diberantas bukan hanya persoalan radikalisme. Masih banyak masalah
yang lebih mendesak termasuk kebebasan berpacaran. Kita memerlukan seorang pemimpin
yang benar-benar tahu hal yang dibutuhkan oleh masyarakat. Bukannya setiap hari
dihidangkan gorengan isu radikalisme.
Akar
masalah dari kasus tersebut, tentunya sebab ada kebebasan yang disalahgunakan. Padahal
Islam tidak pernah mengharamkan persoalan mencintai lawan jenis, sebab cinta itu
fitrah. Akan tetapi, jalan yang ditempuh untuk menuntaskan gharizahtun naau,
naluri mempertahankan jenis itu haruslah melalui jalan syariah, yakni menikah.
Puasa
juga menjadi jalan yang bisa dipilih ketika belum mampu untuk membina mahligai pernikahan.
Hanya saja, puasa sifatnya sementara. Menikah merupakan satu-satunya jalan untuk
menghindari penyaluran cinta yang tidak sesuai koridornya.
Pemahaman dakwah dan edukasi sangat
penting disampaikan untuk muda mudi. Memang tidak mudah meyakinkan umat Islam
untuk kembali pada Islam. Pasalnya sekuler telah meracuni pemikiran umat.
Sebagai saudara seakidah, tentunya perlu mengerahkan segala upaya untuk
memperjuangkan syiar-syiar Allah SWT.
Islam
telah mengatur kehidupan di dunia ini sedemikian rupa. Sebagai umat muslim seharusnya
menerapkan aturan Islam. Bukannya malah hanya sekadar status di Kartu Tanda Penduduk
(KTP). Ada juga yang hanya sekadar label belaka.
Wallahu a'lam.
Penulis
: Nurlaela Yuliasri
Editor
: Rasmika
Tidak ada komentar