Nurathul Khofifah (Mahasiswi Prodi Jurnalistik Islam) Manusia memang tak pernah lepas dari tempatnya salah. Tak bisa dipungkiri, kecan...
Nurathul Khofifah (Mahasiswi Prodi Jurnalistik Islam) |
Game ini bukan hanya mempengaruhi psikis seseorang, tapi membuat seseorang terlena hingga lupa waktu salat dan lupa untuk memperhatikan kesehatannya. Lupa makan, dan rela tidak setidur seharian demi menuntaskan permainannya yang disayangkan untuk ditinggalkan. Pengaruh seperti ini sangat berbahaya, terbukti beberapa kasus yang terjadi di tengah masyarakat. Akibat terbuai dengan game, menyebabkan amnesia.
Peristiwa tragis yang terjadi pada gadis asal Filipina, yang bernama Mhary ini salah satu kasus akibat dari kecanduan game. Diketahui gadis berusia 23 tahun ini terserang stroke karena kelelahan bermain game itu. Menurut informasi, Mhary menghabiskan waktu hampir delapan jam untuk bermain Mobile Legend.
Terkadang, dia mengorbankan waktu tidurnya untuk meningkatkan kemampuan karakter yang dimainkannya. Contoh kasus yang lain, seorang gamer dari Hangzhou ditemukan pingsan di semak-semak dekat rel kereta api dengan kaki berdarah dan terinfeksi setelah main game selama enam hari berturut-turut. Lalu, ada seorang gamer berusia 32 tahun yang ditemukan meninggal dunia di kursi sebuah warnet di Taiwan setelah menghabiskan 72 jam di depan layar komputer.
Tidakkah kita sadar bahwa kasus seperti itu sangat membahayakan bagi nyawa kita? Apalagi melalaikan perintah Allah. Padahal salat adalah tiang agama dan seruan untuk bertatap langsung kepada Allah. Luangkanlah beberapa menit bertafakur mengingat Allah. Khususnya, pemuda sekarang yang tidak lagi fokus mengkhusyukan salatnya, tapi malah pikirannya menari-nari memikirkan gamenya.
Pengaruhnya perlu lagi ditelisik dan direnungi bahwa kita hidup hanya sementara di dunia ini, hanya secuil dan tempat persinggahan. Ketika waktu yang sudah tiba nanti setiap manusia akan mempertanggungjawabkan amalannya masing-masing. Semua akan dihisab dan barulah penyesalan itu timbul. Selain itu, dampak berikutnya juga terjadi pada anak yang masih belia.
Masa yang mana anak-anak dididik untuk berbakti dan berakhlak yang baik serta belajar mendekatkan ibadah, bukan malah sebaliknya. Aktivitas didikan dari orangtua tergantikan oleh gadget dan bermain game sepuasnya. Seharusnya orang tua lebih bijak dalam memberikan kebebasan pada anaknya, sebab dosanya akan ditanggung oleh mereka sendiri. Oleh karena itu, lebih selektif lagi dalam memilah wadah edukasi.
Kembali lagi pada pembahasan awal, untuk pecandu game Mobile Legend, memang tidak mudah untuk melepas semua kebiasaan bermain game, tetapi gunakan akal bahwa hidup di dunia ini memiliki tujuan tertentu. Penciptaan ini tidak serta merta tanpa alasan yang jelas. Tujuan itu akan dicapai bila sudah waktunya. Akan tetapi, jika hidup hanya semerta-merta menyelewengkan perintah Allah, sibuk dengan dunia saja. Maka, sebentar lagi akan ada balasannya, sebab semua sudah ditentukan oleh sang Khalik.
Penulsi: Nurathul Khofifah
Editor: Nurlaela Yuliasri
Tidak ada komentar