Page Nav

5

Grid

GRID_STYLE

IAIN Parepare

IAIN Parepare

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Postingan Populer

Breaking News:

latest

Guru & Murid Spritual

Era digital saat ini seakan merubah tatanan kehidupan masyarakat, teknologi menempati lebih banyak ruang dalam diri seorang anak, siswa, pel...

Era digital saat ini seakan merubah tatanan kehidupan masyarakat, teknologi menempati lebih banyak ruang dalam diri seorang anak, siswa, pelajar, hingga merambah ke pelosok jiwa kalangan tua. Tak heran jika saat ini teknologi menjadi guru favorite bagi mereka, guru yang senantiasa mengisi jiwa, akal mereka dengan tontonan bukan tuntunan. Tidak heran orang tua, guru, dosen menjadi momok bagi mereka. Orang tua, guru menajdi lawan dan smartphone menjadi guru, dosen.

Kemunculan berbagai lembaga, organisasi, tempat, wadah pengkajian Islam, berdampak pada beragam paham-paham keagamaan di kalangan siswa, pelajar, mahasiswa, cepatnya reproduksi paham keagamaan yang tidak lagi melalui jenjang formal, namun lebih pada informal berupa halaqa, kajian-kajian, menyebabkan revolusi pemahaman keagamaan, salah satunya hadir berbagai media kajian berupa youtube, instagram, dst.

Oleh karena itu, pentingnya memilih guru yang tepat, yang senantiasa mengajak, mengajarkan pada kebaikan bukan mengajak pada kemungkaran. Seorang guru tidak hanya sekedar mentransfer ilmu dan pengetahuan akan tetapi lebih pada membentuk karakter atau kepribadian yang Baik. Begitupula seorang murid tidak hanya membayar SPP, ikut kuliah, akan tetapi memiliki gairah, motivasi, kemauan dan kesabaran menuntut ilmu.

Kata murid berasal dari kata Arada yang berarti “mau” seorang murid memiliki kemauan untuk menuntut ilmu kepada gurunya, namun jika kita melihat saat ini, kemauan anak, remaja untuk menuntuk ilmu kepada guru sangat rendah, tenaga dan pikiran mereka lebih berorientasi pada aplikasi aplikasi tik-tok, game, yang menghibur. Saat ini, aplikasi tidak sekedar menghibur tetapi juga memberikan reward berupa uang, materi.

Seorang guru seharusnya mengajarkan sesuatu yang bukan hanya sebatas persoalan duniawi akan tetapi persoalan yang membawa pada kebahagiaan dunia dan akhirat, “menuntut ilmu dari lahir hingga ke liang lahad” itulah pentingnya memilih guru yang baik.

Guru spritual dengan kesempurnaan pengetahuan dan makrifat mereka kepada Allah dibandingkan manusia-manusia lainnya, mereka memiliki ketakutan, ketundukan, dan kekaguman tertinggi kepada Allah Swt. Seorang guru yang baik senantiasa membimbing anak, siswa, pelajar dengan berorientasi pada Allah, memiliki kata-kata yang baik, dan perilaku yang baik, sesuai tuntutan agama.

Jika kita kembali pada referensi yang ada yang dikatakan oleh sahabat Rasulullah sekaligus menantu Rasulullah Ali bin Abu Thalib radhiyallahu 'anhu mengatakan “Man 'allamani harfan kuntu lahu 'abdan (Barang siapa mengajariku satu huruf, aku rela menjadi budaknya)”. Itulah bentuk keta'dhiman Sahabat Ali kepada guru-guru beliau. Walau hanya mengajarakan satu alif.

Seorang murid spiritual tidak hanya sekedar mengarungi bahtera pengetahuan seorang guru, akan tetapi seorang murid memiliki jiwa yang bersih, akhlaq yang baik pada gurunya Rasulullah bersabda (yang artinya), Sesungguhnya malaikat (rahmat) tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat anjing”. (HR. Thabrani dan Imam Dhiyauddin dari Abu Umamah Ra). makna anjing yang mungkin lebih patut diberi perhatian besar untuk tidak dipelihara yaitu “anjing” yang senantiasa berisik mengonggong di rumah hati manusia (qalbun). Ilmu tidak akan masuk dalam hati seorang anak, pelajar, siswa, jika hati tersebut kotor dengan sifat benci, dengki, hasut, hina terhadap seorang guru.

 

1 komentar

  1. The Best New Slot Machines to Play in 2021 - Mapyro
    The best new 경주 출장안마 slot machines to play in 정읍 출장마사지 2021. 군산 출장샵 Find your way around the casino, get a bonus, play for free, or gamble 익산 출장마사지 for real 제천 출장샵 money.

    BalasHapus