JURNALISTIKISLAM, MAKASSAR - Program Studi Jurnalistik Islam (Prodi-JI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Fuad) IAIN Parepare mengantar ...
JURNALISTIKISLAM, MAKASSAR - Program Studi Jurnalistik Islam (Prodi-JI) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (Fuad) IAIN Parepare mengantar mahasiswa Jurnalistik Islam magang di Media Ternama di Provinsi Sulawesi Selatan yakni Tribun Timur, pada Kamis (8/3/2023).
Program MBKM itu diikuti oleh empat mahasiswa, yaitu Nurani, Nurannisa, Nur Arizka, dan Andini Sasriani.
Dekan Fuad, A.Nurkidam melepas mahasiswa MBKM di depan gedung FUAD.
Dekan menyampaikan bahwa mahasiswa harus menjaga nama baik kampus, dan cari jaringan kerja di media.
Mahasiswa yang didampingi Ketua Prodi Jurnalistik Nahrul Hayat, dan panitia Abd. Rahman dan Mifda Hilmiyah.
Nahrul Hayat menyampaikan terima kasih kepada Tribun Timur yang menerima mahasiswa MBKM.
Kedatangan Mahasiswa Prodi JI Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) diterima langsung oleh Wakil Pemimpin Redaksi Tribun Timur Ronald Ngintung, di ruang lantai 2, Gedung Tribun Timur.
Penerimaan mahasiswa MBKM dirangkaikan dengan pembekalan sekaligus arahan sebelum pelaksanaan program MBKM.
Ronald Ngintung mengungkap alasan menerima mahasiswa MBKM karena Tribun Timur mendukung kemajuan pembangunan.
Perlu adanya sinergi antara akademisi, pebisnis, komunitas, pemerintahan dan media yang disebut Pentahelix
"Ketika media bersinergi dengan stakeholder, media ikut membantu pembangunan. Itu dilakukan Tribun Timur sehingga bekerja sama dengan pendidikan tinggi," tuturnya dikutip dari iainpare.ac.id.
Lebih lanjut, Dia menjelaskan pihaknya menyediakan kegiatan bincang khusus dengan akademisi dan mahasiswa yang berprestasi.
"Kita juga menyediakan kegiatan khusus dengan bincang-bincang dengan akademisi, dan mahasiswa bagi yang memiliki prestasi akan disebarkan di media sosial," jelasnya.
"Terima atas kerja sama dengan IAIN Parepare," tambahnya.
Ronald memaparkan trik Tribun Timur mencapai prestasi-prestasi selama ini. "Tribun Timur terbit 9 Februari 2004, semboyan kami tampil beda. Untuk tampil beda, gambar lebih banyak, agar lebih indah. Tribun Timur ibarat bayi yang bisa berlari," paparnya.
Untuk diketahui dalam perkembangan Tribun Timur, AC Nielsen lembaga survei untuk media, pada 2019 lalu telah meneliti Tribun Timur.
"Hasil survei menyebutkan surat kabar ini dibaca 250.000 orang. Mulai 2019, sudah terjadi perubahan perilaku di dalam mengakses informasi melalui media maya," terangnya.
Atas perkembangan informasi melalui Media Maya, banyak media cetak berhenti karena tidak mampu membiayai operasional.
"Kini Tribun Timur juga beralih ke media online , termasuk di media sosial, tapi tetap menerbitkan media cetak," tuturnya. (mif/fzl)
Tidak ada komentar