Penulis: Vera, Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare.
Penulis: Vera, Mahasiswi Program Studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare.
Opini -- Sebenarnya apa sih Jurnalistik itu ?. Jurnalistik atau Juornalisme berasal dari perkataan journal, artinya catatan harian atau catatan mengenai kejadian sehari-hari atau bisa juga berarti surat kabar. Journal berasal dari perkataan Latin diurnalis, artinya harian atau tiap hari. Dari perkataan itulah lahir kata jurnalis, yaitu orang yang melakukan kegiatan jurnalistik. MacDougall menyebutkan bahwa journalisme adalah kegiatan menghimpun berita, mencari fakta, dan melaporkan peristiwa. Sebelum kita membahas sejarah dan perkembangan jurnalistik di Indonesia alangkah baiknya kita membahas sejarah jurnalistik yang di dunia terlebih dahulu.
Sejarah Jurnalisme Di Dunia
Sejarah jurnalistik dimulai ketika tiga ribu tahun yang lalu pada masa Firaun di Mesir. Amenhotep III, mengirimkan ratusan pesan kepada perwiranya di provinsi-provinsi untuk memberitahukan apa yang terjadi di Ibukota. Di Roma 2.000 tahun yang lalu Acta Diurnas (“tindakan-tindakan harian”) – tindakan-tindakan senat, peraturan-peraturan pemerintah, berita kelahiran. Dan kematian ditempelkan ditempat-tempat umum. Selama Abad Pertengahan di Eropa, siaran berita yang ditulis tangan merupakan media informasi yang penting bagi para usahawan.
Sejatinya perkembangan jurnalisme di dunia sudah dimulai sejak jaman dahulu. Dan tak sedikit sejarah perkembangan jurnalisme di dunia berkaitan satu sama lain. Dimulai dari perkembangan jurnalisme dalam islam. Jurnalisme dalam islam bahkan sudah ada sejak zaman Nabi Nuh A.S. Di masa Rasulullah jurnalisme sudah berkembang namun dalam arti sempit, yang menjadi juru warta ialah sahabat Rasulullah. Setelah Rasul meninggal, perkembangan jurnalisme diteruskan oleh para Khulafaur Rasyidin. Di Eropa, Jurnalisme berkembang pertama kali di Romawi Kuno pada masa pemerintahan Julius Caesar. Dengan bukti ditemukannya Acta Diurna yang berarti papan pengumuman.
Jurnalisme di Eropa berkembang makin pesat setelah ditemukannya mesin cetak oleh Guttenberg. Surat kabar pertama yang terbit di Eropa secara teratur dimulai di Jerman pada tahun 1609. Aviso di Wolfenbuttel dan Relations di Starsbourg. Tak lama kemudian, surat kabar-surat kabar lainnya muncul. Di Belanda (1618), Perancis (1620), Inggris (1620), dan italia sampai 200 eksemplar sekali terbit, meskipun Frankfurter Journal pada tahun 1680.
China juga mempunyai andil besar terhadap perkembangan Jurnalisme dunia. Seperti yang kita tau, kertas pertama kali dibuat oleh orang China. Dengan ditemukannya kertas ini. Jurnalisme yang dulunya dianggap untuk kalangan atas karena media penulisannya di sutera, kayu dan bahan mahal lainnya menjadi berkembang pesat.(*)
Tidak ada komentar