Literacy Club (LC) laksanakan kajian rutin. Kegiatan ini dilakukan secara online di group whatsapp Jurnalistik Islam (JI), guna mena...
Literacy Club (LC) laksanakan kajian rutin. Kegiatan ini dilakukan
secara online di group whatsapp Jurnalistik Islam (JI), guna
menambah wawasan mahasiswa JI. Literacy Club merupakan media diskusi tentang
pengembangan mindset dan skill jurnalis program studi Jurnalistik
Islam. Rabu, (05/02/20).
Program Kajian LC, rutin tiap hari rabu selama waktu libur. Diskusi hari rabu ini mengusung tema, "Apa
Bagusnya Menjadi Seorang Jurnalis", yang dibawakan Hairil.
Beberapa pertanyaan dilemparkan Sunarti Mansyur selaku moderator untuk melebarkan jalannya forum, " Apakah menjadi seorang jurnalis itu mudah atau bagaimana?"
“Menjadi seorang jurnalis gampang-gampang susah. Kalo masih pemula pasti ada kesulitan. Tapi bisa diatasi dengan diskusi. Sudah terbiasa pasti lebih mudah,”ungkap pemateri juga sebagai redaktur pelaksana harian Parepos”
Jurnalis ialah pembawa informasi atau penyambung lidah masyarakat, sehingga jurnalis harus memberikan informasi yang benar, hiburan yang mencerahkan dan mencerdaskan. Setiap berita ditulis harus melalui konfirmasi, verifikasi, cek and ricek. Untuk itu jurnalis haruslah berwawasan luas, maka dari itu jurnalis dituntut untuk banyak membaca berita, menonton berita, dan mengetahui isu-isu terkini.
Apa tips menjadi seorang jurnalis yang handal ? tanya Nurul Mutmainnah yang terlebih dahulu mengirimkan pertanyaan kepada moderator melalui personal chat, kemudian diteruskan moderator ke grub forum untuk dijawab pemateri.
"Pertama, harus suka menulis, menulis jurnal atau diari, baca dongeng, cerpen, Memiliki keinginan bertemu dan berdiskusi dengan orang baru. Perbanyak perbendaharaan kata, tentu lewat membaca,”ungkap Hairil.
"Rajin ikut pelatihan, menguasai teknik reportase, wawancara yang berkualitas, menaati Kode Etik Jurnalistik. Ilmu yang didapat di bangku kuliah wajib diasah kemampuannya di lapangan, di tempat kejadian sumber berita langsung. Sehingga kemampuan insting membaca medan sebagai sumber untuk diolah jadi berita semakin tajam," tambahnya.
Jurnalis erat kaitannya dengan kegiatan menulis. Sehingga pemahaman jurnalis dipersempit sebagai profesi wartawan yang bekerja menulis berita dan menyunting berita.
Forum diskusi online
yang melibatkan 78 peserta ini, mengantar Siti Nurhaliza Muhlis mengajukan
pertanyaan, "Apakah menjadi seorang jurnalis itu sebatas menjadi orang yang
handal menulis. Bagaimana jika menjadi seorang jurnalis yang menuangkan
pemikirannya dalam bentuk media yg bukan tulisan?"
"Boleh saja, yang tidak suka menulis boleh jadi
presenter tv, pembaca berita, fotografer, youtuber," bantah Hairil juru
bicara.
Menurut Aliansi Jurnalis, jurnalis adalah profesi atau penamaan seseorang yang pekerjaannya berhubungan dengan isi media massa. Jurnalis meliputi juga kolumnis, penulis lepas, fotografer, dan desain grafis editorial. Akan tetapi pada kenyataan referensi penggunaannya, istilah jurnalis lebih mengacu pada definisi wartawan. (Wikipedia, 2019).
Jelas, jurnalis bukan hanya pekerjaan tulis-menulis, tetapi jurnalis merupakan profesi yang berkaitan dengan media massa.
Reporter:
Wanda Putri
Tidak ada komentar