Muhammad Qadaruddin ( ketua Prodi Jurnalisti k Islam IAIN Parepare) Era sekarang lagi trand ungkapan “ikhwan, Akhwat”, namun taukah...
Muhammad Qadaruddin (ketua Prodi Jurnalistik Islam IAIN Parepare) |
Era sekarang lagi trand ungkapan “ikhwan, Akhwat”,
namun taukah anda bahwa ungkapan itu tidak semudah penerapannya ! Ikhwatun bisa
dikatakan sahabat sejati. Siapakah sahabat sejati anda? Sahabat sejati tempat
dimana anda curhat, bercerita hal yang mungkin anda anggap rahasia, namun tak
banyak yang berakhir dengan kata “putus”. Kita lihat begitu banyak orang yang
terluka dengan persahabatan, terkadang sahabat berbalik menjadi musuh, sahabat
menjadi lawan, kadang persahabatan hanya sebatas kepentingan sementara. Tak
sedikit orang yang memulai sebuah usaha mereka membangun persahabatan hingga
usaha berhasil, sukses, namun karena tergiur dengan harta, dia kemudian
menjatuhkan sahabatnya. ketika kekurangan, mereka mengingat sahabatnya, namun
ketika sudah berhasil, dia melupakan sahabatnya.
Nah apakah kita perlu memilih-milih sahabat? memilih
sahabat itu penting jika tidak ingin kecewa maka memilih sahabat bukan secara
pragmatis, kepentingan dunia saja, memilih bukan karena kecantikan, ketampanan,
kekayaan, namun memilih karena, saleh, jujur, cerdas dan berakhlaq.
Sahabat yang baik akan selalu ada saat anda dalam
kesusahan, sebagaimana kata bijak “bukan temanmu yang membuat kamu tertawa tetapi,
sahabatmu adalah yang buat kamu menangis” ungkapan ini memiliki makna yang
sangat dalam, seseorang sahabat senantiasa memberikan nasehat jika anda salah,
bukan justru mengajak ke tempat hiburan malam, narkoba.
Seorang sahabat lebih banyak pengorbanannya
dibandingkan dengan permintaan dihargai, terkadang dia mengorbanan dirinya untuk
sahabatnya, hal ini bisa anda lihat bagaimana sahabat Abu Bakar Ash-siddiq,
melindungi Rasulullah dalam dakwahnya, sehingga Abu Bakar diberi gelar
Ash-siddiq, sahabat yang senantiasa membela Rasullullah saat kesusahan. Sahabat
senantiasa memperlakukan sahabatnya sebagaimana dia memperlakukan dirinya
“tidak beriman seorang muslim, sampai dia mencintai saudaranya sebagaimana dia
mencintai dirinya sendiri” mungkin ini yang dinamaan sahabat sejati,
persahabatan berdasarkan lillah.
Mungkin banyak yang
meragukan persahabatan berdasaran lillah,
apalagi saat sekarang ini, era penuh kemunafian, semua interaksi diukur dengan
uang, pragmatis, biasa diistilahkan sebagai romantic
love.
Ada beberapa Istilah sahabat, Pertama teman yang
menenangkan dikatakan muzammil dari kata zamil “selimut”. Kedua, teman yang
mengajak pada kebaikan, kebenaran dinamakan “shodiq” Ketiga, teman yang
senantiasa memberikan nasehat, jika kita keluar dari jalan Allah, bukan hanya
mengajak pada kebaikan akan tetapi membela anda dalam kondisi apapun, misalnya
Abu Bakar As-Siddiq. Keempat, shohib, teman yang senantiasa dekat dan mengikuti,
meskipun dalam melakukan kemaksiatan, kata shohib juga digunakan dalam istilah
sahabat yang mengajak pada neraka “ulaika ashobin nar” kelima, sahabat bermakna karim, kata karim itu mulia, teman
yang dimuliakan Allah. Keenam bermakna “ikhwan” kata ikhwan adalah saudara kandung,
sahabat seperti saudara “wa’thosimu
bihablillahi jami’a wala tafaraqu…….fa ashbahtun bini’mati ikhwana” Persahabatan
adalah manifestasi cinta brotherly love
dan familial love bukan romantic love
yang menganggap persahabatan itu pemenuhan seksualitas
Tidak ada komentar