Page Nav

5

Grid

GRID_STYLE

IAIN Parepare

IAIN Parepare

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Postingan Populer

Breaking News:

latest

Kolaborasi 12 Sekolah Hasilkan Pameran Karya Seni di Kebun Raya Jompie

Parepare -- Bumi Lestari dan Makassar Biennale kerja sama hadirkan PANGADERENG (pameran seni) dengan konsep pengenalan aksara lontara mengg...



Parepare -- Bumi Lestari dan Makassar Biennale kerja sama hadirkan PANGADERENG (pameran seni) dengan konsep pengenalan aksara lontara menggunakan pendekatan kesenian, hasil kolaborasi dari SD dan SMP Se-Kota Parepare yang berlokasi di gedung konservasi kebun raya jompie Parepare,(17/12/23).

Pameran karya ini dibuka mulai tanggal 15 hingga 17 Desember 2023 di kebun raya jompie, dengan bertemakan Maritim, Bahasa dan Sastra, Alat Bumbu Dapur, Makanan tradisional serta Pakaian Adat dan Permainan Tradisional Sulawesi Selatan.

Hendro Saputra salah seorang fasilitator pameran seni ini mengungkapkan, pameran ini merupakan hasil kerja sama Makassar biennose dengan program yang peduli dengan aksara baca tulis huruf bugis (Lontara). 

"Diselenggarakan oleh Makassar biennose berkerja sama dengan program yang peduli dengan aksara baca tulis huruf bugis (Lontara)," ungkapnya. 

Hendro juga menjelaskan hasil dari tujuan pameran yang diselenggarakan ini, untuk mengajarkan baca tulis huruf aksara lontara dari 12 sekolah di kota Parepare, yang diharapkan dapat mengembalikan baca tulis bugis.

"Hasil dari pameran yang diselenggarakan dari 1 bulan kemarin kita keliling di 12 sekolah, dari 12 sekolah itu diajarkan baca tulis huruf aksara lontara dengan menggambar, terus hasil karya dari berbagai sekolah itu di pamerkan dari hari Jum'at sampai hari Minggu, dengan harapan untuk mengembalikan baca tulis bugis," jelasnya. 

Reski Aripai salah seorang pengunjung Mahasiswi dari Prodi Jurnalistik Islam IAIN Parepare, mengatakan sebagai masyarakat bugis pameran tersebut patut di apresiasi.

"Sebagai salah satu masyarakat Bugis saya merasa pameran ini perlu diapresiasi dan juga perlu diramaikan baik dengan masyarakat Bugis sendiri ataupun dari suku lain," ucapnya. 

Reski menambahkan bahwa pameran ini  mengenalkan kita kembali ciri khas dari suku Bugis.

"Dipameran karya seni ini tidak hanya mengajarkan kita untuk mengenal kembali huruf aksara lontara akan tetapi juga memperkenalkan ciri khas suku Bugis seperti baju bodo, permainan saat kecil dulu misalnya layang-layangan dan kelereng," sambung reski.

Tidak ada komentar