Page Nav

5

Grid

GRID_STYLE

IAIN Parepare

IAIN Parepare

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Postingan Populer

Breaking News:

latest

Peran Psikologi Dakwah dalam Perkembangan Remaja di Perkotaan

Oleh: Alauddin, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare Opini--  Remaja di perkotaan menghadapi panggung perkembangan yang ...


Oleh: Alauddin, Mahasiswa Program Studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare

Opini-- Remaja di perkotaan menghadapi panggung perkembangan yang penuh tantangan dan kesempatan. Dalam realitas ini, psikologi dakwah berperan sebagai penunjuk arah yang menggali lapisan-lapisan kompleks perilaku remaja membantu mereka menavigasi kehidupan perkotaan dengan identitas keagamaan yang kokoh.

Perubahan fisik dan psikologis selama masa remaja menciptakan panggung dinamis bagi psikologi dakwah untuk melibatkan remaja dalam pemahaman konsep diri, peran sosial, dan tatanan moral. Pemahaman mendalam tentang tahapan perkembangan remaja di lingkungan perkotaan menjadi kunci untuk merentangkan jaringan psikologi dakwah.

Gesekan ego dan penemuan identitas selama masa remaja menciptakan kondisi di mana psikologi dakwah dapat mengeksplorasi dan memberikan panduan terhadap perubahan emosional, nilai, dan dorongan kebebasan yang dialami oleh remaja perkotaan. Dalam keberlimpahan teknologi, tantangan tambahan muncul dengan eksplorasi tanpa batas yang terpicu oleh akses mudah ke internet dan media sosial.

Konten negatif di media sosial menjadi tantangan serius yang perlu diatasi oleh psikologi dakwah. Remaja perkotaan bisa terpapar pada propaganda radikalisme atau konten yang merangsang perilaku negatif. Psikologi dakwah memainkan peran dalam menciptakan kepekaan moral dan pengelolaan risiko yang efektif dalam lingkungan digital ini.

Pentingnya psikologi dakwah muncul selama proses menuju kedewasaan remaja di perkotaan. Tahapan perkembangan mulai dari remaja awal hingga akhir menggambarkan kompleksitas perubahan emosional dan intelektual yang perlu dipahami oleh dakwah.

Perguruan tinggi di perkotaan menjadi arena di mana psikologi dakwah dapat membimbing remaja menuju kematangan intelektual dan emosional. Psikologi dakwah dapat membantu merentangkan jaringan yang menghubungkan aspek akademis, sosial, dan spiritual bagi mahasiswa di perkotaan.

Iskandar menyatakan bahwa masyarakat kota memiliki kemampuan material dan immaterial yang lebih besar. Psikologi dakwah perlu memahami bahwa keunggulan ini juga membawa tantangan dengan materialisme dan orientasi pada kebutuhan instan yang dapat mempengaruhi perilaku remaja.

Dinamika kehidupan kota yang responsif terhadap perubahan dan nilai baru menciptakan lanskap yang memerlukan kepekaan psikologi dakwah. Sementara fasilitas yang melimpah mendukung peningkatan pengetahuan, dakwah juga perlu menyesuaikan pesannya dengan karakteristik materialistik dan kurangnya perhatian terhadap tanggung jawab sosial.

Budaya kota yang cenderung kritis dan terbuka terhadap hal baru menyediakan peluang bagi dakwah. Psikologi dakwah dapat menggali dalam budaya ini untuk menciptakan pesan yang tidak hanya kritis tetapi juga dapat diintegrasikan dengan baik dalam dinamika perkotaan yang terus berubah.

Melihat pada faktor eksternal psikologi dakwah membantu memahami pengaruh budaya, pertemanan, dan keluarga. Dakwah tidak hanya memberikan panduan keagamaan tetapi juga berperan sebagai mediator dalam kompleksitas hubungan sosial remaja di perkotaan.

Dengan menyelami realitas psikologis remaja di perkotaan, psikologi dakwah tidak hanya menciptakan pesan yang relevan tetapi juga menjadi katalisator transformasi positif. Sebagai pendekatan yang holistik, psikologi dakwah dapat memandu remaja perkotaan melalui gelombang perubahan dan membantu mereka membangun identitas keagamaan yang kokoh.

Tidak ada komentar