Suasana acara adat Mattammu Bulung. (Foto: Bakaru Keren/Instagram)
Suasana acara adat Mattammu Bulung. (Foto: Bakaru Keren/Instagram) |
Penulis: Abnu Wah'ain, Mahasiswa program studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare
Esai -- Mattammu bulung adalah acara adat yang kerap dilakukan oleh masyarakat desa Bakaru. Acara adat ini dilakukan setiap tahunnya apabila jagung yang ditanam oleh masyarakat desa Bakaru sudah keluar buahnya.
Tujuan dari adat tersebut ialah sebagai bentuk rasa syukur masyarakat agar diberikan keselamatan dan kelancaran dalam bertani oleh yang maha kuasa yaitu Allah Swt.
Acara adat Mattammu Bulung biasanya dilaksanakan di salah satu rumah kebun dari masyarakat. Para masyarakat akan berkumpul di rumah kebun tersebut dan membawa semuah peralatan-peralatan yang dibutuhkan untuk melakukan acara adat tersebut.
Biasanya setiap masyarakat per keluarga akan membawa satu ekor ayam yang akan di potong dan di makan bersama di rumah kebun.
Bukan hanya ayam saja yang dibawa melainkan banyak juga bahan-bahan lainnya yang dibawa untuk memenuhi kebutuhan sebagai syarat agar adat tersebut bisa berlangsung.
Seperti membawa pisang, telur ayam kampung dan berbagai macam jenis kue yang dibuat khusu untuk acara adat Mattammu Bulung.
Acara adat ini biasanya bebas siapa saja masyarakat yang mau pergi. Tapi pada umumnya acara adat ini di hadiri oleh bapa-bapak yang bertani jagung dan juga ibu-ibu sebagai pelengkap untuk memasak makanan yang akan di hidangkan.
Namun yang akan mendoakan atau mabaca makanan terebut adalah imam kampung atau biasa disebut sebagai “pua imang” kalo di kampung masyarakat biasanya menyebutnya begitu.
Doa-doa yang di panjatkan tak lain ialah meminta ridho dan kelancaran kepada yang maha kuasa sebagai rasa syukur serta solawat-solawat nabi agar bisa diberikan berkah dalam melakukan aktifitas berkebun.
Yang terakhir setelah semua masakan dan makanan makanan di baca hal yang terakhir dilakukan yaitu makan bersama serta saling bersilaturahmi antara sesama petani karena mereka juga jarang cerita-cerita dikarenakan kesibukan masing-masing. Dan pada intinya ialah masyarakat berterima kasih dan bersyukur kepada Allah, serta acara adat Matammu Bulung telah menjadi hal yang dilakukan secara turun temurun masyarakat Desa Bakaru.(*)
Tidak ada komentar