Page Nav

5

Grid

GRID_STYLE

IAIN Parepare

IAIN Parepare

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Header

//

Postingan Populer

Breaking News:

latest

Mengungkap Pesona Goa Mandu dan Keindahan Batu Menyure Desa Letta

Sumber: Google Penulis: Harpina, Mahasiswi program studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare Esai--  Sulawesi Selatan terkenal dengan berbagai ...

Sumber: Google

Penulis: Harpina, Mahasiswi program studi Jurnalistik Islam, IAIN Parepare

Esai-- Sulawesi Selatan terkenal dengan berbagai kota yang menawarkan destinasi wisata menarik dan indah. Salah satu di wilayah ini adalah Desa Letta, yang terletak di Pinrang Utara. Desa ini memiliki kekayaan alam yang memukau, seperti Batu Menyure yang unik dan Goa Mandu dikawasan Air Terjun yang menawan. Kedua destinasi ini menawarkan pengalaman eksplorasi alam yang tak terlupakan, menjadikan Desa Letta tempat yang wajib dikunjungi bagi para pecinta alam.

Desa Letta, yang dikenal sebagai "negri di atas awan" dan "negri para pemberani," memiliki ciri khas pemandangan alam yang memukau. Mulai dari suhu udara yang sangat dingin, hingga pemandangan sawah yang bertingkat-tingkat, gunung hijau yang menjulang, dan sungai yang jernih, desa ini menawarkan pesona alam yang tiada tara. di desa ini menjanjikan sebuah pengalaman wisata yang berbeda dan mengesankan.
Dengan paduan pesona alamnya, kearifan budayanya, dan keramahan penduduknya, Desa Letta menawarkan paket liburan yang tak terlupakan. Tiap sudut menyimpan narasi dan pesona yang menanti untuk dijelajahi. menciptakan momen-momen ajaib dan kenangan yang indah dalam setiap kunjungan ke Desa Letta.

Sedikit bercerita mengenai Batu Menyure dan Air Terjun Palipu:

Batu menyure, sebuah objek wisata alam yang menakjubkan, menawarkan pengalaman ekstrem dan keindahan alam yang memikat. perjalanan menuju Batu Manyure memerlukan semangat petualangan dan ketekunan. Meskipun tantangan dalam mencapainya cukup besar, keunikan dan keindahan tempat ini membuatnya layak untuk dijelajahi.

Objek wisata ini tergolong cukup ekstrem karena terdapat sebuah batu yang menonjol keluar di atas jurang dengan ketinggian sekitar 100 meter. Hal inilah yang menjadi keunikan tersendiri bagi objek wisata ini, terutama bagi para pengunjung yang ingin mengabadikan momen di tempat tersebut. 

Selain tempatnya sejuk dan asri, Batu Manyure yang berada diketinggian sekitar 1300 diatas permukaan, laut ini memberikan sensasi seolah berada di atas awan pada waktu-waktu tertentu. Pada pagi atau sore hari, awan akan menggumpal dan tampak melayang di sekitar tempat ini.

Sebelum masuk lokasi masyarakat sekitar selalu mengingatkan, setiap pengunjung yang datang untuk menjaga sikap dan perilaku mereka ketika berada di tempat tersebut. Untuk mencapai lokasi Batu Manyure di Gunung Muluu, pengunjung perlu menempuh jarak sekitar 25 kilometer dari Kota Pinrang. 

Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki naik turun gunung sejauh sekitar 2 kilometer karena kendaraan roda empat tidak dapat mencapai lokasi. Kendaraan roda dua sebenarnya bisa digunakan, tetapi harus ekstra berhati-hati karena jalanan yang licin, penuh bebatuan, sempit, dan memiliki banyak tanjakan. 

Ferdi, salah satu dari banyak pengunjung, mengingatkan bahwa pengunjung harus berhati-hati saat berada di atas Batu Manyure. Tempat ini belum dilengkapi dengan pagar pembatas atau peralatan keselamatan. "Harus berhati-hati, karena jika terpeleset, bisa saja jatuh ke jurang," ungkapnya. Selain itu, ia menambahkan bahwa pada pagi hari, pengunjung akan disuguhi pemandangan matahari terbit dari balik gunung, dengan awan yang membentang indah di sisi Gunung Letta. 

Dengan ketinggian sekitar 1300 meter di atas permukaan laut, Batu Manyure menghadirkan pengalaman yang memukau bagi para pengunjungnya. Sensasi berada di atas awan, pemandangan matahari terbit yang spektakuler, dan udara sejuk pegunungan menjadikan pengalaman di sini tak terlupakan. Namun, perlu diingat bahwa keamanan tetap menjadi prioritas utama. 

Kehati-hatian dan kesadaran akan bahaya yang ada perlu dijaga, terutama karena kekurangan fasilitas keselamatan di lokasi ini. Dengan memperhatikan hal tersebut, pengunjung dapat menikmati keindahan alam Batu Manyure dengan aman dan membebaskan diri untuk terpesona oleh keajaiban alam yang luar biasa.

Goa Mandu dikawasan Air Terjun Palipu, selain Batu Manyure, destinasi selanjutnya yang sering dikunjungi para pengunjung adalah goa mandu dikawasan air terjun ini.

Goa ini pertama kali ditemukan oleh seorang pengembara yang sedang beristirahat di dekat air terjun. Ia kemudian menyaksikan fenomena alam yang menarik dan menemukan sebuah goa. engan ketertarikan pengembara ini maka langsung melapor ke pemangku adat dan selanjutnya pemangku adat jauh sebelumnya sudah mengetahui bahwa goa itu adalah goa mandu. 

Goa mandu merupakan tempat penyimpangan mayat dan tempat upacara kematian pada zaman dahulu yang disebut rambu soloq, sebelum masuknya islam, ini merupakan trasi leluhur masyarakat letta, sebagai bentuk penghormatan dan doa terakhir kepada seorang yang sudah meninggal. 

Seperti yang dijelaskan oleh Hasan, selaku kepala Desa Letta, "Goa Mandu ini sudah sering dikunjungi oleh wisatawan lokal, karena pemandangannya yang sangat indah. Wisatawan juga menikmati suasana air terjun yang berada di kawasan Goa Mandu. Sayangnya, Goa Mandu ini tidak terawat dengan baik dan penataannya belum maksimal." 

Respon masyarakat sekitar perlu dilestarikan dan direhabilitasi sebagai ikon wisata. Untuk itu, diperlukan berbagai konsep pengembangan kawasan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi daerah. Selain itu, pengembangan tersebut harus memungkinkan pemberdayaan sebagai konsep wisata berkelanjutan. Masyarakat juga bersedia memberikan konstribusi berupa penyerahan sebagian lahan mereka untuk membantu terhadap pembangunan wisata situs bersejarah ini, artinya respon baik sampai saat ini masih diterima oleh masyarakat setempat. 

Salah satu wisatawan berpendapat bahwa objek wisata ini sangat menarik karena pemandangannya yang alami. "Namun," lanjutnya, "perlu dilakukan penataan lebih baik dan disediakan fasilitas untuk pengunjung bersantai. Selain itu, jika memungkinkan, beberapa tempat penginapan dengan kapasitas untuk satu keluarga juga perlu disiapkan."

Maka akan terjadi perubahan gerakan sosial masyarakat yang dulunya hanya bekerja dilahang pertanian dan sesudahnya tinggal menganggur, dengan berfungsinya objek wisata yang mendatangkan berbagai pengunjung, maka masyarakat setempat memanfaatkan situasi ini untuk mendapatkan penghasilan baik dalam bidang jasa maupun perekonomiaan.

Diinginkan bahwa Goa Mandu, yang berlokasi di sekitar Air Terjun Palipu, akan menjadi destinasi wisata yang lebih terurus dan berkembang. Masyarakat lokal berharap untuk mempertahankan keberadaan goa ini sebagai simbol penting dalam pariwisata, sambil memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan memberikan peluang ekonomi bagi mereka. Pengunjung diharapkan dapat menikmati pengalaman yang lebih baik dengan peningkatan fasilitas dan perbaikan pengaturan di sekitar area tersebut. Semua ini diharapkan akan membawa manfaat bagi masyarakat lokal dengan meningkatkan kesempatan kerja dan memperkuat ekonomi daerah.

Desa Letta di Sulawesi Selatan memiliki daya tarik wisata alam yang luar biasa, terutama melalui dua destinasi utama: Batu Menyure dan Goa Mandu di kawasan Air Terjun Palipu. Batu Menyure menawarkan pengalaman mendebarkan dengan pemandangan spektakuler dari ketinggian sekitar 1300 meter di atas permukaan laut. Di sisi lain, Goa Mandu, yang berada di dekat air terjun, adalah situs bersejarah yang dulunya digunakan untuk upacara kematian tradisional. Meski indah, kedua destinasi ini masih memerlukan perbaikan dalam hal penataan dan fasilitas keselamatan. Masyarakat setempat mendukung pengembangan pariwisata ini untuk meningkatkan perekonomian daerah, dengan harapan bahwa perbaikan infrastruktur akan menarik lebih banyak pengunjung dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi warga Desa Letta.

Desa Letta, dijuluki "negeri di atas awan" dan "negeri para pemberani," menawarkan pemandangan sawah bertingkat, gunung hijau, dan sungai-sungai yang jernih. Batu Menyure dengan medan menantang dan pemandangan indah, memerlukan kehati-hatian ekstra karena minimnya fasilitas keselamatan. Goa Mandu yang sering dikunjungi membutuhkan penataan dan fasilitas lebih baik. Masyarakat mendukung pengembangan pariwisata untuk meningkatkan perekonomian lokal dan siap menyediakan lahan mereka. Peningkatan infrastruktur diharapkan menarik lebih banyak wisatawan, memberikan manfaat ekonomi berkelanjutan, dan membuka peluang kerja baru bagi warga. 

Desa yang dikenal dengan julukan "negeri di atas awan"  dan “negri para pemberani” ini, di mana kecantikan alamnya yang memukau dan semangat penduduknya yang mendukung menciptakan pengalaman wisata yang tidak terlupakan bagi setiap pengunjung. Dengan terus meningkatkan fasilitas dan infrastruktur serta menjaga kelestarian alam dan budayanya, Desa Letta memiliki potensi untuk menjadi destinasi utama yang tidak hanya memberikan dampak ekonomi, tetapi juga mewujudkan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakatnya.

Referensi

Srywahyunengsi, S. (2021). Revitalisasi Kawasan Bersejarah Goa Mandu Sebagai Objek Wisata di Desa Letta Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang (Doctoral dissertation, IAIN Parepare).

Begini Suasana Wisata Pacu Adrenalin di Batu Manyure Desa Letta https://www.pijarnews.com/begini-suasana-wisata-pacu-adrenalin-di-batu-manyure-desa-letta/(*) 

Tidak ada komentar