Page Nav

5

Grid

GRID_STYLE

IAIN Parepare

IAIN Parepare

Postingan Populer

Classic Header

{fbt_classic_header}

Postingan Populer

Breaking News:

latest

Jelang Pilkada Serentak 2024, Ketua Prodi JI Galakkan Literasi Politik bagi Gen-Z

Parepare-- Ketua Program Studi Jurnalistik Islam, Nahrul Hayat M.I. Kom Jadi Pembicara dalam kegiatan Seminar Legislatif yang dilaksanakan o...


Parepare-- Ketua Program Studi Jurnalistik Islam, Nahrul Hayat M.I. Kom Jadi Pembicara dalam kegiatan Seminar Legislatif yang dilaksanakan oleh Senat Mahasiswa (Sema) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD), kegiatan ini berlangsung di Balai Seni dan Budaya IAIN Parepare, Rabu (25/09/2024).

Seminar Legislatif dengan tema "Demokrasi sebagai tanggung jawab : membaca demokrasi Indonesia di era disrupsi," dihadiri oleh Wakil Rektor lll Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Dekan FUAD IAIN Parepare serta diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah.

Nahrul Hayat selaku pembicara dalam seminar ini mengatakan, mahasiswa sebagai pemilih terpelajar harus menjadi katalisator politik gagasan yang mengedepankan rasionalitas dan kepentingan jangka panjang.

"Di era digital saat ini banyak hambatan idealitas politik elektoral seperti hoax politik, money politik, dan kecurangan pemilu. Iklim demokrasi di Indonesia sangat bergantung pada generasi muda sebagai kelompok pemilih mayoriras saat ini," ucapnya.

Ia juga menjelaskan, peraturan dan perundang-undangan yang ada di Indonesia memang telah dirancang untuk mengatur berbagai aspek kehidupan bermasyarakat.

"Namun, saya merasa bahwa komunitas yang dilibatkan tidak sepenuhnya representatif. Hal-hal yang dianggarkan terlihat sangat formal dan birokratis, sehingga mungkin perspektif sosial atau komunikasi politik juga dibutuhkan untuk memperkaya wacana dan menjembatani antara regulasi dan masyarakat," pungkasnya.

Nahrul mengungkapkan, power demokrasi di era disrupsi sangat menarik untuk dibahas. Karena untuk pertama kalinya di Indonesia, terjadi fenomena di mana gelombang netizen lebih masif dan intensif dibandingkan dengan reaksi aparatur negara atau kekuasaan.

"Orang-orang berani mengkritik dan membongkar hal-hal yang sebelumnya tersembunyi, bahkan ketika identitas mereka tidak terbuka sepenuhnya. Ini menunjukkan bahwa banyak orang sebenarnya memiliki keberanian untuk bersuara, namun keberanian tersebut muncul dalam kondisi tertentu," katanya.

Ia juga menuturkan, dengan perubahan ini terlihat bahwa kekuatan terbesar di Indonesia saat ini adalah kolaborasi antara generasi muda dan kekuatan demokrasi. 

"Generasi muda menjadi pemilih yang penting dalam penegakan kedaulatan negeri ini, karena mereka memiliki peran signifikan dalam menentukan unsur pimpinan, baik di eksekutif maupun legislatif. Kehadiran mereka membawa dampak besar dalam lanskap politik Indonesia," paparnya pada Seminar Legislatif tersebut.

Tidak ada komentar